Kamis, 12 Juli 2007

Beginilah Alloh Menciptakannya

Sengatan teriknya matahari tak menyurutkan semangat orang-orang yang ada di pasar pagi. Demi sesuap nasi; kurasa tak hanya itu yang mereka usahakan, mereka rela berlalu-lalanng di bawah panasnya mentari dan terpaan debu yang beterbangan disapu angin. Tak kuhiraukan aktivitas mereka. Aku sendiri juga tidak tahu persis apa sebenarnya yang kurasakan. Aku juga tak mau terlalu berprasangka lebih jauh, meskipun firasat mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.
Aku tetap berusaha untuk tidak melayani bisikan itu. Hingga suatu saat.... Semuanya terbuka. Tak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa peristiwa ini akhirnya terjadi. Sebuah mimpi buruk yang kini menjadi kenyataan.
Entah karena aku memiliki sifat hiper-sensitif, atau sebuah bisikan dari sesuatu - sesosok yang aku sendiri tidak yakin, perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi begitu menekanku. Perasaan atau bisikan itu begitu kuat hingga mendorongku untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa kesulitan berarti; dan seolah-olah ada sesuatu yang mengarahkanku, dengan mengumpulkan sisa-sisa kekuatan dari dalam diri, kupaksa untuk tetap bertahan menghadapi kenyataan ini.
Memang seperti inilah yang harus aku jalani. Meskipun kalimat itu muncul berhari-hari setelah kejadian itu, aku sangat bersyukur Alloh memberiku kekuatan untuk tetap bertahan hingga sekarang. Kalau bukan karena keyakinan bahwa, bunuh diri merupakan tindakan kufur, yang akan menyebabkan pelauknya kekal di neraka, entah apa jadinya aku ini. Na'udzubillah min dzalik.
Kini dengan inayah dari Alloh, aku mulai membangun kesadaran bahwa beginilah Alloh menciptakan dunia. Tak ada yang mulus di dunia ini. Karena Alloh memang menciptakannya sebagai ujian bagi manusia.

1 komentar:

Abdullah mengatakan...

No Comment